Black Highly Compressed

Sama dengan Devil May Cry 3 yang saya share kemarin, Cut-scene dan backgroud musik dari game ini telah di hilangkan. Hingga size download dari game ini hanyalah 300'an mb. Tapi untuk game ini menurut saya tidak masalah. Bagus malahan, kita tidak di paksa melihat cut-scene awal game yang panjang. Soalnya seingat saya selain kurang menarik juga tidak bisa di skip. Yang di nikmati oleh game ini kan gameplay dan grafisnya.

Salah satu game first person favorit saya selain Kill Zone. Call of Duty skip karena entah kenapa tiap main COD series di PS2, selalu kena motion sickness. Beragamnya area pertempuran membuat game ini kian menarik. Dari reruntuhan kota, hutan, hingga sebuah banker bawah tanah. Terkadang kita bisa menghabisi musuh secara diam-diam di misi tertentu. Terasa lebih seru untuk saya, lebih membuat sedikit penyegaran di sela-sela misi yang hampir selalu di isi dengan baku tembak dengan musuh.

Dari sisi kontrol, saat memainkannya di PS2 game ini punya kontrol yang sangat nyaman. Karena punya skema layaknya game-game yang ada di PS3/ generasi di atasnya. Dimana L1 untuk lebih mendekatkan bidikan ke target, kemudian R1 untuk menembak. Nah ini, apa jadinya kalau kontrol ini di implementasikan ke layar HP lewat emulator. Di bayangan saya si kerasa sulit. Tapi enggak tahu juga ya, soalnya ini juga tergantung dari kreatifitas playernya. Toh emulator bisa di atur letak dan size dari tombolnya.

Untuk saya, game ini tidak memiliki sisi yang historis. Tapi mungkin bisa jadi hal yang menyenangkan buat yang pernah main pas jamannya rental PS2. Tidak nyangka kan, kalau sekarang kalian bisa memainkan game sekeren ini di genggaman kalian. Terus bisa dimainkan kapanpun dan di manapun. Bahkan sembari rebahan.